Bahasa Indonesia (id) | Ganti Bahasa (Change Language)
Oleh: Rick Bates Ph.D., Department of Horticulture, Penn State University, PA, USA and Patrick Trail, ECHO Asia Impact Center, Chiang Mai, Thailand


This article is from ECHO Asia Note # 43

AN 43 Graft Fig 1 combined

Gambar 1: Varietas tomat 'Makis' dicangkokkan ke batang bawah terong World Vegetable Center. Contoh 190 (kiri) dan kontrol yang tidak dicangkok (kanan) di lahan banjir yang sama, di provinsi Battambang, Kamboja (Gambar oleh Channaty Ngang dari Ohio State Extension)

[Catatan Editor: Dr. Bates adalah teman lama dan mitra ECHO, dan telah melayani jaringan yang lebih besar dalam berbagai bentuk dan cara selama bertahun-tahun, termasuk kolaborasi penelitian, konsultasi, dan teknis menulis. Isi artikel ini adalah hasil dari keterlibatan Dr. Bates dalam proyek pengembangan pertanian USAID di Kamboja, didukung oleh Feed the Future Innovation Lab for Collaborative Research on Sustainable Intensification (SIIL).

Tantangan Produksi Tomat di Musim Hujan

Tomat sulit tumbuh selama musim hujan yang panas dan lembab di kawasan Asia Tenggara. Kombinasi tanah yang tergenang air, meningkatnya tekanan berbagai penyakit, dan suhu tinggi sering membunuh transplantasi tomat muda atau mengurangi hasil secara signifikan. Sebagai tanaman yang diperkenalkan, berasal dari Amerika Selatan, tomat tidak beradaptasi dengan baik untuk semua iklim dan tanah di Asia Tenggara, dan harus berjuang untuk menghasilkan buah di kondisi daerah yang lebih basah.

Banyak tomat yang ditemukan di pasar dan yang digunakan oleh restoran dan hotel di musim hujan adalah tomat yang diimpor atau ditanam di rumah kaca, sehingga harganya mahal. Ini memberikan kesempatan unik untuk setiap petani lokal yang mampu memproduksi tomat dan menjualnya ke pasar selama jendela 'musim sepi' ini. Saat menanam tomat di bedengan yang ditingggikan atau di tempat yang dinaungi dari hujan menjadi praktik yang umum dilakukan. Mencangkok menjadi alat tambahan yang dapat dimanfaatkan oleh petani untuk memproduksi tomat dengan margin keuntungan yang lebih baik.

Istilah dan Definisi:

Lapisan Kambium

Bagian batang tempat sistem pembuluh vaskular. Saat pencangkokan, lapisan ini harus sejajar lurus antara batang atas dan batang bawah sehingga sistem vaskular masing-masing dapat saling menempel satu sama lain.

Penyatuan Cangkokan

Titik di mana batang atas dan batang bawah bersatu sehingga ada koneksi pembuluh vaskular.

Batang Bawah

Bagian bawah atau bagian cangkokan yang nantinya tertanam di bawah tanah. Dipilih karena kemampuan beradaptasinya dengan tanah setempat dan dengan kondisi pertumbuhan (mis. tanah tergenang).

Batang Atas

Bagian atas tanaman mengandung gen yang diinginkan, atau karakteristik untuk produksi (misalnya ukuran buah, bentuk, rasa, resistensi terhadap penyakit, dll...)

Sistem Pembuluh Vaskular

Kumpulan jaringan tumbuhan yang diperlukan untuk mengangkut air dan nutrisi antara akar dan daun

 

Mencangkok Tomat ke Batang Bawah Terong yang Sudah Beradaptasi dengan Kondisi Lokal

Dengan mencangkok batang atas tomat yang diminta pasar ke batang bawah terong yang dipilih (Gambar 1) terong adalah tanaman asli Asia, kita dapat memanfaatkan ketahanan terong terhadap banjir, penyakit layu bakteri, layu fusarium, dan nematoda simpul akar. Pada akhirnya, tanaman cangkok akan menggabungkan sifat-sifat yang bermanfaat, baik dari batang atas maupun batang bawah. Prosesnya tetap terjangkau dan hanya dibutuhkan pengetahuan yang minimal, membuatnya menjadi pilihan yang menguntungkan untuk pertanian skala apa pun.

Perhatikan bahwa tomat (Solanum lycopersicum) dan terong (Solanum melongena) adalah anggota dari famili botani yang sama, Solanaceae sehingga membuat mereka kompatibel satu sama lain. Tomat cocok dicangkokkan dengan varietas tomat lain serta spesies lain yang ada di dalam famili yang sama, yang menyediakan beragam potensi pencangkokan.

Artikel ini memperkenalkan teknik dasar sambung pucuk tanaman (cleft grafting) yang ditimba dari pengalaman bersama para petani kecil di Kamboja.

Persiapan Bibit Batang Atas dan Batang Bawah

Agar terbentuk cangkok yang berhasil, kambium batang bawah dan batang atas harussesuai dan ada di titik yang pas sehingga bisa saling berhubungan satu sama lain dengan baik. Oleh karena itu, tanaman batang atas dan batang bawah harus memiliki diameter batang yang sama pada saat dilakukan penyambungan (Gambar 4). Namun batang atas dan batang bawah bisa saja tidak berkecambah atau tumbuh dengan kecepatan yang sama. Oleh sebab itu lakukan uji-coba pendahuluan untuk menentukan tingkat pertumbuhan batang bawah dan batang atas tersebut di lingkungan tumbuh yang Anda gunakan. Berdasarkan hasil yang muncul, tanam benih batang atas maupun batang bawah varietas sehingga siap untuk dicangkok sesudah 14–21 hari. Menurut pengalaman kami, mencangkok batang atas tomat ke batang bawah terong, menyemai benih terong 2-4 hari sebelum benih tomat akan menghasilkan diameter batang yang sama. Buatlah bibit yang lebih banyak daripada yang diperlukan agar Anda memiliki lebih banyak pilihanuntuk mencocokkan diameter batang. Cangkokan jarang dapat mencapai tingkat kelangsungan hidup 100%, jadi selalu disarankan untuk mencangkok tanaman tambahan guna menambal beberapa kegagalan cangkok.

Prosedur Pencangkokan

Ada dua metode umum untuk mencangkokkan tomat ke batang bawah terong, yaitu dengan teknik sambung pucuk tanaman (cleft graft) dan (slice graft). Metode pencangkokan dapat dipilih berdasarkan diameter batang atas dan batang bawah. Slice grafting membutuhkan diameter batang bawah dan batang atas yang benar-benar hampir identik. Cleft grafting memungkinkan adanya varians yang sedikit lebih besar dalam hal diameter batang bawah batang atas. Oleh karena itu cleft grafting mungkin ideal untuk mereka yang masih belajar mencangkok atau pada saat ada perbedaan ukuran diameter yang cukup besar antara bibit batang bawah dan batang atas. Selain itu, lokasi cangkok pada batang atas dapat disesuaikan agar bisa paling cocok dengan diameter batang bawah yang menjadi tempat dilakukannya pemotongan untuk pencangkokan. Dalam pekerjaan pencangkokan yang kami lakukan di Kamboja, kami benar-benar hanya menggunakan cleft graft, dan hasilnya sungguh-sungguh baik. Teknik sambung pucuk tanaman dari varietas tomat yang diinginkan oleh pasar ke batang bawah terong yang tahan penyakit, diilustrasikan pada gambar-gambar di bawah ini. Hampir semua cangkok, termasuk cangkok sambung pucuk tanaman (cleft graft) yang ditunjukkan di sini, memiliki tiga langkah dasar:

  1. Persiapan batang bawah
  2. Persiapan batang atas
  3. Menyambung batang atas dan batang bawah.
AN 43 Graft Fig 2

Gambar 2: Prosedur pencangkokan dan kondisi lingkungan selama garis waktu yang umum yaitu 5 minggu (Diadaptasi dari: CL Rivard, Kansas State Univ.)

 

 

 

 

Keterangan Gambar:

-5 Minggu

Kelembaban (humidity): 85-95% RH

Sinar matahari penuh

Masa tumbuh: 2-5 hari, 10-14 hari, 7 hari, 7 hari

Benih untuk batang bawah mulai di tanam

Benih untuk batang atas mulai di tanam

Pencangkokan dilakukan dan dipindahkan ke ruang pemulihan

Tanaman yang sudah dicangkok dipindahkan ke luar dari ruang pemulihan

Tanaman du pindah tanam ke lahan

 

Kesuksesan Mencangkok Tomat Melibatkan 3 Tahapan Utama:

1. Pra-cangkok: tempat pencangkokan, alat dan bahan, menyiapkan bibit batang atas dan batang bawah yang sehat

2. Penyambungan bibit batang atas dan batang bawah

3. Pasca cangkok: tanaman cangkok diberi waktu untuk sembuh dari luka pemotongan sebelum ditanam di lahan. Seluruh proses, mulai dari menabur benih ke menanam di lahan biasanya memakan waktu sekitar 5 minggu (Gambar 2, Halaman 5).

Persiapan Batang Bawah

  1. Setelah biji tomat berkecambah dan bibit telah bertunas, pastikan Anda memilih bibit yang paling sehat untuk pencangkokan, masing-masing sudah memiliki 2-4 daun sejati (Gambar 3 7). Dengan menggunakan bibit batang bawah dan batang atas yang memiliki diameter batang yang sama maka akan mudah terjadi penyambungan pembuluh vaskular sehingga batang yang dicangkokkan lebih mudah menjadi satu (Gambar 3 dan 4).
  2. Buang bagian atas batang bawah dengan membuat satu potongan horizontal.Bagian atas batang bawah disingkirkan dan hanya batangnya saja yang masih ada (Gambar 5 dan 6).
  3. Gunakan klep untuk mengamankan cangkokan. Jika menggunakan klep tabung plastik buatan sendiri, letakkan dibagian batang bawah yang masih tersisa segera setelah Anda memotong dan geser ke bawah sejajar dengan garis tanah (Gambar 7).
  4. Buat potongan vertikal di tengah batang bawah. Dalam gambar ini digunakan potongan dengan kedalaman sekitar 4 mm, yang sesuai dengan takik pada silet yang dipakai (Gambar 8).

[Catatan editor: Kredit untuk semua gambar di halaman ini ada pada Ohio State University Extension.]

AN 43 Graft Fig 3
Gambar 3: Pilih bibit yang sehat dan seragam dan telah mempunyai 2-4 daun sejati
AN 43 Graft Fig 4

Gambar 4: Menggunakan bibit batang bawah dan batang atas yang mempunyai diameter batang yang sama akan membantu menyelaraskan pembuluh vaskular di titik sambungan cangkok

AN 43 Graft Fig 5

Gambar 5: Buang bagian atas batang bawah.

AN 43 Graft Fig 6

Gambar 6: Bagian atas batang bawah telah disingkirkan dan hanya batangnya yang tersisa.

AN 43 Graft Fig 7

Gambar 7: Gunakan klep untuk mengamankan cangkokan

AN 43 Graft Fig 8

Gambar 8: Buat potongan vertikal di tengah batang bawah.

 Persiapan Batang Atas

  1. Buang bagian bawah batang atas dengan menggunakan dua potongan. Potongan pertama untuk menghilangkan akar dari batang atas tersebut. Buat potongan kedua dititik di mana diameter batang atas tersebut paling cocok dengan diameter batang bawah (Gambar 9).
  2. Potong beberapa helai daun untuk membantu mengurangi penguapan air. Tinggalkan hanya satu atau dua 'anak-daun' (Gambar 10).
  3. Pangkas bagian bawah dari batang atas tersebut hingga membentuk sebuah piringan/bagian yang tumpul, buat satu potongan tunggal di setiap sisi batang atas. Berhati-hatilah untuk menjaga permukaan yang dipotong tersebut tetap bersih, dan jangan menyentuhnya dengan jari Anda (Gambar 11).
AN 43 Graft Fig 9
Gambar 9: Buang bagian bawah bibit batang atas dengan dua potongan.
AN 43 Graft Fig 10

Gambar 10: Potong beberapa daun yang ada di batang atas untuk membantu mengurangi penguapan air

AN 43 Graft Fig 11

Gambar 11: Potong bagian bawah dari batang atas bibit untuk membentuk irisan tumpul, membuat potongan tunggal di setiap sisi batang atas.

Sambungkan Batang Atas dan Batang

  1. Masukkan ujung batang atas ke dalam batang bawah yang telah dibelah dua (Gambar 12).
  2. Geser klep plastik dari dasar batang bawah ke arah atas dan posisikan klep di sekitar titik sambungan batang tersebut. Klep tabung
  3. buatan sendiri ditampilkan pada Gambar 13.
  4. Jika Anda menggunakan klep pencangkokan yang dijual di pasaran, gunakan klep itu di titik sambungan tersebut.
AN 43 Graft Fig 12

Gambar 12: Masukkan ujung irisan batang atas tersebut.

AN 43 Graft Fig 13

Gambar 13: Geser klip plastik ke atas

 

Perawatan Tanaman Cangkok

Tempatkan tanaman yang baru dicangkok (Gambar 14) ke ruang pemulihan sesegera mungkin setelah pencangkokan. Ruang pemulihan adalah sebuah ruang kecil dengan struktur tertutup yang dirancang untuk mempertahankan kelembaban yang tinggi dan mengurangi intensitas cahaya sehingga penumpukan panas menjadi minimal pada saat tanaman yang dicangkok itu memulihkan dirinya (Gambar 15). Tujuan utama dari ruang penyembuhan adalah untuk meminimalkan kehilangan air yang dialami oleh batang atas. Terpal plastik bening digunakanuntuk mempertahankan kelembaban yang menguap dari sebuah panci atau wadah berisi air yang diletakkan di atas lantai ruang pemulihan. Ruangan itu ditutupi dengan plastik hitam untuk mengurangi tembusan cahaya. Jaring peneduh juga dapat digunakan untuk mengurangi cahaya dan memungkinkan sirkulasi udara yang baik. Intensitas cahaya dapat dikontrol sesuai kebutuhan dengan menambahkan atau menghilangkan jaring peneduh. Menempatkan ruang pemulihan ini di bawah naungan alami juga bisa mengurangi kebutuhan akan naungan buatan.

Ukuran dan desain ruang pemulihan bergantung pada skala produksi tanaman cangkok tersebut. Pertanian kecil atau kebun rumahan bisa membuat ruang pemulihan kecil dari nampan pembibitan, sebuah kubah plastik untuk propagasi, sebuah kantong plastik, atau bahkan dari satu gelas plastik saja.

Selama minggu pertama setelah pencangkokan, batang atas belum dapat menerima air dari batang bawah. Oleh karena itu penting untuk menjaga dengan benar kondisi lingkungan guna mencegah kehilangan air dari batang atas dan mendorong agar cangkokan menyatu dengan cepat. Rata-rata dibutuhkan 7–10 hari setelah pencangkokan agar pembuluh vaskular di batang bawah dandi batang atas agar dapat tersambung. Dibutuhkan sampai 14 hari agar titik sambungan cangkok tersebut dapat sepenuhnya sembuh, bergantung pada lokasi dan kemampuan Andauntuk mengontrol suhu, kelembaban, dan cahaya (Gambar 16)

Selama minggu pertama pemulihan, pertahankan kelembaban relatif di atas 90% dan suhu di sekitar 21-27/29 °C, malam/siang --tampaknya merupakan suhu optimal. Efek dari tingkat cahaya bersifat langsung maupun tidak langsung dan harus dipertimbangkan dengan hati-hati. Intensitas cahaya yang lebih tinggi dapat bermanfaat bagi proses pemulihan jika kelembaban dan suhudapat dipertahankan berkisar agar sesuai yang ditargetkan. Meskipun demikian di iklim tropis, tingkat suhu dan cahaya biasanya tinggi dan diperlukan adanya naungan untuk memoderasi suhu dan kelembaban relatif. Sejak pemulihan minggu kedua, kelembaban dapat diturunkan secara bertahap, sementara cahaya perlu semakin ditambah dengan secara bertahap membuka plastik hitam dan/atau kelambu pelindung. Proses ini perlahan-lahan melatih tanaman yang dicangkok ini mampu bertahan menghadapi kondisi sinar matahari penuh di lapangan.

AN 43 Graft Fig 14

Gambar 14: Tanaman yang baru dicangkok mulai pulih (Foto oleh Ry Saren)

AN 43 Graft Fig 15

Gambar 15: Berbagai bahan lokal dapat digunakan untuk membuat ruang pemulihan (Foto oleh Channaty Ngang dari  Ohio State Extension)

AN 43 Graft Fig 16

Gambar 16: Titik cangkok yang sudah sepenuhnya pulih. Terbentuknya kalus (jaringan bekas luka) pada cangkok dikaitkan dengan tanaman cangkok yang sehat dan cocok untuk dipindahkan ke lahan. Tumbuhan biasanya siap untuk dipindahkan ke lapangan 2-3 minggu setelah pencangkokan (Gambar oleh Channaty Ngang dari Ohio State Extension)

Memindahkan tanaman ke lahan

Meskipun batang atas dan batang bawah yang disambungkan ini pada umumnya membutuhkan 7 hari lamanya untuk membuat sambungan pembuluh vaskular, namun diperlukan waktu hingga 14 hari sejak pencangkokan agar titik sambungan ini dapat pulih sepenuhnya (Gambar 16).

Setelah mengeluarkan tanaman dari ruang pemulihan, biarkan mereka menyesuaikan diri dengan meletakkannya di tempat teduh dengan lokasi terlindung dari angin selama 5-7 hari sebelum dipindahkan ke lapangan. Juga sangat menolong jika Anda membuat mereka terpapar sinar matahari langsung selama beberapa jam sebelum pindah tanam. Jika diperlukan, sesuaikan jadwalnya agar tanaman tidak stres saat diperkenalkan ke lingkungan lahan.

Saat memindahkan tanaman, pastikan cangkokannya tetap berada di atas garis tanah (Gambar 17). Jika titik cangkokan itu terkubur, batang atas akan berakar ke dalam tanah dan keuntungan apa pun yang disediakan oleh batang bawah, seperti resistensi terhadap penyakit yang menular melalui tanah, akan lenyap.

Setelah tanaman yang dicangkok tersebut ditanam di lahan dan mulai tumbuh, periksa dan hilangkan semua penghisap yang berkembang di batang bawah. Juga singkirkan semua akar adventif yang berkembang di batang atas. Untuk mencegah infeksi penyakit yang menular lewat tanah, jaringan batang atas tidak boleh ada kontak dengan tanah. Berikan mulsa yang cukup setelah tanaman dipindahkan ke lahan untuk mengurangi percikan tanah ke tanaman selama hujan atau irigasi. Tanaman cangkok harus diberi tiang penopang dua hingga tiga minggu setelah pindah-tanam. Sangat penting bagi tanaman untuk diikat dengan aman ke penopang. Pengikatan ini akan mencegah tanaman tersebut meluncur turun ke bawah sehingga batang atasnya bersentuhan dengan tanah.

AN 43 Graft Fig 17

Gambar 17: Tomat yang telah dipindah-tanam ke lahan ‘Titik sambung cangkokan terletak di atas garis tanah. Mulsa organik diberikan untuk mencegah percikan tanah ke jaringan batang atas (foto oleh Rick Bates)

Kesimpulan

Sangat penting bagi pertanian skala kecil untuk melakukan diversifikasi pertanian guna menciptakan sistem pangan yang tangguh, khususnya di negara-negara seperti Kamboja, yang sangat rentan terhadap penyakit yang terkait perubahan iklim. Teknologi pencangkokan tanaman sayuran bisa menjadi alat yang berguna untuk meningkatkan ketahanan pangan di salah satu musim yang paling menantang sepanjang tahun, musim hujan. Selain itu, di Kamboja, produksi dan pemasaran sayuran rumah masih tetap menjadi urusan dan bisnis kaum wanita. Pengembangan ‘peralatan produksi sayuran musim hujan’, termasuk pencangkokan tomat, mempromosikan pemberdayaan perempuan melalui meningkatnya partispasi mereka dan bertambahnya akses ke pasar (Gambar 18).

Produksi tomat cangkok menyediakan titik masuk ke pasar sayur lokal yang menguntungkan bagi para perempuan petani kecil di musim hujan, dan berpotensi untuk meningkatkan hasil, baik bertambahnya kandungan gizi maupun peningkatan hasil ekonomi. Tambahan pendapatan rumah tangga yang dihasilkan dari peningkatan partisipasi pasar juga menyimpan potensi untuk memberikan manfaat langsung kepada anak-anak dengan meningkatkan akses pendidikan, perawatan kesehatan, dan makanan bergizi bagi mereka.

Pertanyaan lanjutan tentang topik ini dapat diunggah secara online di forum ‘Tomato Grafting.” Tomato Grafting’ forum on ECHOcommunity Conversations. Tomato Grafting’ forum on ECHOcommunity Conversations. Kami juga mengundang Anda untuk membagikan pengalaman Anda (keberhasilan maupun kegagalan) dan memberikan berbagai tips atau kiat untuk kepentingan orang-orang yang ada di dalam dan bahkan di sekitar Jaringan ECHO Asia.

 

Pustaka

Bates, R. 2018. Vegetable Grafting Basics – Presentation Slides. Myanmar Seed Saving Workshop. January 16-18, 2018. Pathein, Myanmar. Available: https://www.echocommunity.org/en/resources/15b2a737-5f6e-42ac-b105-8ae9d6476d48

Kleinhenz, M., Soltan, M., Short, S., and Hu, B. Grafting Guide: A Pictoral Guide to the Cleft and Splice Graft Methods for Tomato and Pepper. 3rd Edition. Ohio State University Extension.

Grafting: Galleries, Publications, Recordings, Tools. The Ohio State University, Vegetable Produc- tion Systems Laboratory. Available: http://u.osu.edu/vegprolab/research-areas/grafting-2/ 

Palada, M., Wu, D. 2013. Grafting Sweet Peppers for Production in the Hot-Wet Season. International Cooperators’ Guide. AVDRC – The World Vegetable Center. Taiwan. Available: https://www.echocommunity.org/en/resources/44ae893c-cb34-4815-bc1c-b19ad7bbf795

AN 43 Graft Fig 18
Gambar 18: Petani kecil memanen hasil tomat cangkokan yang diminta oleh pasar (foto oleh Ry Saren)